Rabu, 30 Januari 2013

Cappucino yang kuminum tak pernah sehambar ini

pagi yang sepi. semestinya tetap indah. lalu bertahan aku atas sebuah keputusan tentang kita. kita yang tak lagi bersama. bukan begitu, dari awal memang kita tak bersama. kau bersama pacarmu, dan aku pendampingnya. namun kali ini aku sudah cukup bosan membicarakan itu. kau dan pacarmu. lebih baik kubicarakan tentang kita yang memang sudah pasti tidak akan bersama lagi.

aku bangun dari tempat yang sempat kita mainkan, ya mimpi. kita pernah berayun di sana. merajut asa yang ternyata lenyap seketika saat dunia tak lagi mengijinkan keberadaan kita untuk tertawa bersama. tentang kopi yang sempat menghangatkan, seduhan teh melati di rintiknya hujan, hingga cappucino yang selalu kau pesan di keheningan malam kita. hingga mendarat pada sebuah pelukan mesra. lalu kali ini kuseduh cappucino sendiri. tanpa kamu tempat ceritaku, tanpa kamu yang ada untuk menyandarkan bebanku.

hingga terbitnya matahari dari timur, cappucino yang kuminum tak seperti biasanya. kali ini mungkin seduhannya biasa, kurang hangat menurutku. dan hingga kuingat memori tenggelam di dalamnya, tentang kamu, tentang rasa, tentang cinta, hingga aku tau, tanpamu, karenamu, cappucino yang kuminum tak pernah sehambar ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar