Senin, 26 November 2012

Kediri's day. About Kelud and Jalan Dhoho!

Sabtu, 24 November 2012. Ini adalah bukti mengapa saya mencintai kota ini, Kediri :3









Itu adalah secuil keadaan di tanggal 24 November 2012, di Gunung Kelud Kabupaten Kediri
merupakan kegiatan festival budaya yang biasa dilakukan di setiap bulan Suro, seperti yang diyakini oleh beberapa masyarakat Jawa sebagai bulan yang sakral.
Di lain tempat, tetap di wilayah Kediri, dalam waktu yang sama juga diadakan Festival Jalan Dhoho. Kali ini panitianya berasal dari pemerintah dan pemuda-pemudi Kediri. tidak banyak yang bisa digambarkan, karena acara rutin tahunan ini sudah sering saya ikuti, berbeda dengan acara kelud di atas hehe.


penasaran? yuk, visit Kediri. Panjalu Jayati :)

Kamis, 15 November 2012

Sahabat Jadi Cinta?

selamat petang kaluters di seantero bumi jagad raya! piye kabare? buahaha kali ini aku bakal nulis sebuah tulisan singkat, tulisan busuk, dan tulisan yang telah terinspirasi dari kisah beberapa rekan-rekan di sekitar.

sahabat, dan cinta. sebuah kasus dalam sebuah rasa yang mungkin bisa jadi setiap orang hampir pernah mengalaminya. apa itu hakikinya sebuah makna persahabatan? lalu apa juga sebuah makna cinta? universal sekali bukan. daaaaaan gara-gara itu pula, atas dasar keuniversalannya, orang-orang sering menyalah artikan :))

sahabat. sebuah hubungan pertemanan yang sudah melampaui batas keintens-an komunikasi. lebih intim dari pertemanan yang lainnya, yang biasanya dilandasi dengan rasa kagum atau bahkan suka. nah, suka di sini niih perkaranya. suka, cenderung menuju cinta, dan cinta, takarannya beraneka macamnya. tahap mana nantinya yang dipijaki? itu urusanmu dengan hidupmu buehehe.

actually, salah juga lah ya kalo kamu menahan diri atas sebuah rasa yang dianugerahkan Tuhan untuk kamu, yang dinamakan cinta. tapiio lho ya, lebih salah lagi kalo kamu menyalah artikan sebuah kedekatan guys. sadar atau tidak, kamu mengkhianati sesuatu yang kamu bangun sendiri lah istilahnya. dan karena problematika sahabat dan cinta ini sering sekali menjadi bab kegalauan di setiap malam, maka, kewajiban kalian kalo udah ada sesuatu yang dirasa aneh dari proses persahabatan kalian, kalian harus memilah-milah semua itu. itu resep tersimpel tapi pelaksanaannya tersulit guys. percaya atau tidak, membatasi diri untuk kesana kesini itu sangatlah tidak gampang :))

jauh memandang ke depan, kalo kalian  memaksakan diri untuk let it flow aja, banyak kasus yang bisa dijadikan contoh lho. kadang, hubungan interpersonal manusia yang sahabatan sama yang pacaran itu, lebih deket saat mereka sahabatan lho guys.jadii, bukan maksud hati buat membatasi rasa yang kalian miliki, tapi, pikir-pikir dulu lah ya demi kebaikan semua umat. iya kalo itu beneran cinta, kalo cuma letupan-letupan dari rasa itu aja? ihihihi.

dan yang ketiga, belum tentu juga dunia menerima hubungan percintaan kalian lho, bisa jadi dunia malah akan memandang miring apa yang kalian lakukan jikaaa kalian meneruskan hubungan yang kalian rasa bernama percintaan kekasih itu.

iyak cuma itusihh tulisan setengah satir, nyindir, dan sebenernya ingin menohok seseorang, yang cuma singkat, tapi bisa dipikir panjang-panjang dalam sebuah situasi yang tergambar. akhir kata, babay dan salam kaluters. you rock! hahah

Minggu, 11 November 2012

apalah arti sebuah pulpen?

sebuah pulpen? ya, mungkin salah satu dari kalian akan bertanya, apalah arti dari sebuah pulpen? atau mungkin bakal bertanya, kenapa harus mengobjekkan sebuah pulpen untuk tulisan curhat dalam blog? itu justru jawabannya. ya, objek, pulpen, dan curhat.

pernah kamu menyadari bagaimana kekuatan pulpen untuk menulis sesuatu yang tak mungkin kamu ingat selamanya tanpa bantuannya? ya, itu salah satu kekuatannya. kekuatan untuk memberi jalan kita mengingat sesuatu yang tak selamanya bisa kita ingat secara "lawaran"
pernah suatu ketika, aku mencintai seseorang yang seharusnya tak pantas aku cintai, namun hati ini terus memaksa, dan segalanya kutuangkan dalam sebuah catatan harian, dengan pulpen yang selalu bergelantung di bagian atasnya. hingga suatu ketika aku mulai menyaari bahwa mulutku tak sebegitu kuat untuk mengucap cinta. pikirku, hanya dalam catatan harian aku membagi rasa. untuk dia dan tentang dia. hingga suatu ketika saat kututup rapat satu halaman dengan serangkai cerita, yang seharusnya aku diam menjaganya, dengan tegas seseorang itu membuka dengan bangganya. ya, saat itu dan dengan itu dia melihat bagaimana aku mencintainya. memuja sesuatu yang tak pantas dipuja, menunggu sesuatu yang tak pantas ditunggu.

bukan salahku jika ia membacanya. aku hanya bertanggung jawab atas apa tulisanku, bukan apa yang dibacanya. hinggaa.... mungkin amarah, mungkin terkejut, dia hanya berpagut. lalu aku? tetap berpadu dengan tulisan itu, hingga menunggu datangnya jawaban.

kukira ia benci, karna aku memanfaatkan situasi. karna aku mencintai diam-diam dalam status yang tak baik lagi. oh, ternyata salah. dia mengalah, dan seolah memberi harapan yang bagiku terarah. terarah untuk membalas rasa, terarah untuk memberi cinta. hingga, kukira, saat itu saat bahagia. yang tak harus kuceritakan pada siapapun jua, termasuk buku harianku sendiri.

hari bahagia. entah berapa lama, entah seberapa kuat ia berpura-pura, hingga terungkaplah jua, ia hanya main-main semata. lalu? aku? ya, aku memilih mundur.. memilih untuk menunggunya kembali dari kepergiannya. menunggu dia berpikir keduakalinya. banyak kutulis saat itu tentang dia dengan yang lain, dan selalu ada aku yang mencoba masuk ditengahnya, untuk memberi sebuah kabar bahwa aku masih menunggu disampingnya, walau hingga kini, kukira penantianku sia-sia.

terus, hubungannya? ya. aku lupa. aku lupa apa yang sudah kulalui bersamanya dalam masa saat-saat bahagia. saat itu, pena tak tergores memberita. kertas tak tertulis selain menangis. dan kini yang kuingat? hanya derita, hanya duka. karena saat itu tak kutulis cinta dengan pulpen. karena hingga saat ini aku meyakini betapa berharganya sebuah pulpen untuk mengingat sebuah rangkaian cinta.

Kamis, 01 November 2012

tak seharusnya begini

tak seharusnya begini. tak seharusnya menyakiti diri sendiri
tak seharusnya terjebak. tak seharusnya cinta merebak

terdampar aku dalam sebuah kepahitan masa lalu
yang terlukis merdu kaubawa kembali
kembali di sini
tepat sesaat aku tak membutuhkanmu lagi

tak semestinya aku berjumpa tentangmu
yang sesaat hanyutkanku kembali
dalam bimbang yang tersimpan di hati
untukmu. denganmu

kini secuil memori bangkitkan rasa
mencoba bermain kembali dengan cinta
diam. kau coba bubuhkan bimbang
kau tuntun hatiku berdendang

aku faham tak semestinya ini terjadi
tak seharusnya aku kembali
namun nampaknya nanar matamu suratkan beda
suratkan aku untuk mencoba kembali bahagia

koyak jiwa ini... bagiku canda
oh. candu juga
aku tertawa aku gila
namun tak dapat aku menghindarinya

sejatinya. apa ada takdir cinta?
entah. entah jua
tak seharusnya kau kembali
dan tak seharusnya aku membiarkanmu mengetuk hati ini lagi