Senin, 30 Mei 2016

menyesal ? tidak.

kita terlahir bagai sebuah keberuntungan
adapun itu
seperti halnya dua orang yang pernah mencoba bersatu
dan kemudian tahu bahwa mereka tidak benar-benar menyatu

sekuat apa kita memaksa
adalah makna atas semua usaha
kamu terlahir hanya sebagai sebuah pelajaran berharga
bahwa hidup selalu berjalan tanpa harus merasa sia-sia

atas rindu yang entah nanti datang atau tidak
lupakan saja.
mencoba perlahan tidak peduli
karena berat untuk memaksa hati.

dalam gusar malam
menunduk diam
membebani pikiran
meracau
kemudian tertidur
dan terlupa perlahan.

Minggu, 08 Mei 2016

melewatkan satu pergantian malam

Malam ini tidak lebih dingin dari biasanya. Tapi ia kaku, seperti 2 orang yang berjibaku karena ego yang membeku.

Nampaknya aku harus belajar banyak dari resah yang pernah kau bangun sebelumnya. Mengerti apa yang tersudutkan atas diamnya mata, dan kemudian menggantung pelan di aroma cinta.

Kemudian aku melihatmu memejam. Aku rindu saat-saat ini. Aku yang bebas memandangmu tanpa takut engkau mengetahuinya. Bagiku, memandangmu yang tertidur pulas adalah kesempatan bagiku untuk menemukan alasan kenapa aku mencintaimu hingga detik ini.

Hingga kemudian aku tidak menemukan alasannya.
Dan malam semakin menyelesaikan periodenya.
Aku masih termenung memandanginya.
Dan bertanya kepada Tuhan.
Kenapa aku jatuh cinta 1000x pada orang yang sama?

Jumat, 06 Mei 2016

k e m b a l i .

Memerlukan keberanian yang tinggi untuk kembali mengisi cerita di buku elektronik ini.
Tapi bagiku bukan masalah, karena aku kehadiran orang baru sebagai objek penceritaan hari-hariku.

Adalah dia, yang setengah tahun belakangan menjadi mimpi besarku, membuatku kembali mengisi waktu untuk belajar tentang rindu.
Mungkin kedewasaanku sedikit banyak teruji di sini, tentang dia yang sama sekali belum mengenalku sebelumnya. Begitupun sebaliknya. Hanya saling tatap di sebuah pojok tongkrongan anak muda.
Kemudian aku tidak menyadari adalah cinta di sana. Berjalan sedemikian rapih, membungkus egoku, dan memainkan seluruh organ tubuhku.

Dari sajak-sajak masa lalu aku belajar, Dari mimpi-mimpi kelam aku menarik sebuah arti ketulusan, Entah baginya aku terbaik apa bukan, setidaknya aku selalu memperjuangkannya mati-matian.

Ketika rindu saja bagiku tidak cukup. Adalah dirinya yang membuatku berjalan dalam mimpi-mimpi yang kutata sendirian. Lalu kuungkapkan padanya, bahwa dia adalah pengisi setiap rak mimpi yang kubanggakan.
Ah, entahlah.
Setengah tahun belakangan.
Aku lebih gila daripada sebuah pemburu cinta dalam kesendirian. Karena aku hanya hamba dalam sebuah perjalanan, yang kemudian hanya mampu menyelipkan namanya dalam antara Bismillah dan Amin yang selalu kudendangkan.

Tuhan, aku jatuh cinta..
Pada orang yang berulangkali menjatuhkanku pada rasa yang sama.
Pada orang yang berulangkali mematahkan harapanku atas mimpi tentangnya.
Pada orang yang menurunkan ceriaku yang menggebu.
Pada orang yang meluruhkan rasaku untuk bertemu.
Tetapi....
Dialah orang yang selalu tepat menentukan porsi rindu cintaku untuknya.
Ya, Tuhan.. Aku cinta kepadanya.